Pages

Monday, December 24, 2012

You're not my Maid ツ



"Ukhti....ana tak layak buat dia...dia hebat...ana ni biasa-biasa saja.." -Anna-

Tak ada angin, tak ada hujan.Tiba-tiba pesan itu sampai ke inbox h/p Ain. Dan dari sanalah Ain mengetahui bahawa sahabatnya, Anna sedang dilanda kebimbangan.Dia bingung....lantas menceritakan masalah yang dihadapinya..

#
"Terima dia?" mata Anna membesar.Terkejut.
"Em,dia berhajat kepada Anna.Apa pandangan Anna?" Ibu bertanya lembut.
"Eh,tak hendaklah!" segera Anna menjawab.
"Kenapa?"
"Er..Bagaimana hendak menjawab soalan 'kenapa' itu ya? Sepatutnya pertanyaan itu dilontarkan kepada dia.'kenapa' dalam banyak-banyak perempuan di dunia ini,Anna yang menjadi pilihan hati?
"Anna tak sedia lagi,Ibu. Anna muda lagi.Lagipun.." pantas dia memberi alasan.Hatinya dihimpit tekanan yang amat berat.
"Lagipun?" soal Ibu kembali.
"Dia tu hebat.Anna tak sama dengan dia.Anna tak sebaik dia.Ibu, tolaklah,ya?"
Ibu menghela nafas."Baiklah,Anna..Ibu ikut sahaja kehendak Anna,tapi ibu suka dengan dia tu."
Anis diam."Masalahnya,aku tak mampu...Itu satu hal,tambahan aku masih muda,banyak hal yang aku tidak tahu,aku masih ingin berseronok,merasa itu dan ini." Bentak Anna dalam hatinya.
#


Kebetulan, Ain baru sahaja menamatkan bacaan karya Salim A. Fillah yang berjudul 'Jalan Cinta Para Pejuang', lantas dia teringatkan suatu kisah yang sangat berguna untuk dikongsikan kepada Anna ;

Alkisah, seorang lelaki hendak menikah. Maka satu hal saja yang ia persyaratkan untuk calon isterinya; memiliki tiga kelompok binaan pengajian yang kompak padu. Ketika mereka bertemu untuk nazhar sekaligus merencanakan pinangan, sang wanita berkata, “Maaf, saya tidak bisa memasak.” Ini ujian Allah, batin si lelaki. Bukankah dia hanya meminta yang memiliki binaan pengajian? Mengapa harus mundur, ketika sang calon tak bisa memasak?
Insyaallah di Jogja banyak rumah makan”, begitu jawabnya sambil menundukkan senyum.
Dan saya juga tidak terbiasa mencuci.
Kali ini senyumnya ditahan lebih dalam. Kebangetan juga sih. Tapi ia tahu, ini ujian. Maka katanya, “Insyaallah di Jogja banyak laundry.
Ia, sang lelaki tahu apa yang penting. Kejujuran. Keterbukaan. Itu sudah ditunjukkan oleh sang wanita dengan sangat jelas, sangat ksatria. Ia berani mengakui tak bisa memasak dan tak bisa mencuci. Tanpa diminta. Dua hal yang kadang membuat lelaki rewel. Tetapi dia adalah lelaki yang berupaya selalu memiliki visi dan misi. Maka dia mendapatkan sesuatu yang berharga; seorang wanita yang memiliki tiga kelompok binaan kompak padu. Dan itu sangat berarti bagi visi dan misinya dalam membangun keluarga. Selebihnya, siapa juga yang mencari tukang cuci dan tukang masak? Yang dia cari adalah seorang isteri, bukan kedua macam profesi itu.
Dan tahukah anda? Setelah pernikahan berjalan beberapa waktu, ketika merasa diterima apa adanya oleh suami tercinta, sang isteri pun mencoba memasak. Ternyata ia pandai. Hanya selama ini ia tak pernah mencoba. Masakannya lezat, jauh melebihi harapan sederhana sang suami. Begitu juga dalam hal-hal lain. Banyak kejutan yang diterima sang suami. Jauh melebihi harapan-harapannya. Dulu, dia memang tak terlalu banyak tahu tentang calon isterinya. Ia cukup mengetahui yang terpenting saja.

Ya,kisah ini Ain ceritakan kepada sahabatnya..Anna, mungkin cerita itu tidak sama dengan situasi yang Anna alami, namun ada sesuatu yang Anna harus tahu...



Seminggu kemudian, Ain menerima mesej dari Anna:

"Jazakillahu khair,ukhti....ana sudah mendapat jawapannya..mohon doamu sentiasa.." -Anna-


credit to farah hanim ^^
"Wanita dinikahi kerana empat hal, sebab kecantikannya, kerana kedudukannya, kerana hartanya, dan kerana agamanya. Maka pilihlah yang beragama agar barakah kedua tanganmu" (HR. Muslim)

3 comments:

abez said...

not my maid.. :)

ismisyahida. said...

Assalamualaikum,

bila baca cerita ni, senyum. sebab pernah baca yang akh salim tu tulis di jalan cinta para pejuang.

dan, selamat menulis, lagi. moga setiap tulisan kita menjadi rantaian kebaikan kepada orang lain.

^^

Nur Hayatul Akmal said...

to nur:

yes :)

to akuhanyapicisan:

Waalaikumussalam.. :)
ya,saya juga tersenyum baca cerita itu..

insyaAllah..mohon doanya..moga kita semua ikhlas menulis utk sebarkan bahagia ^^.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...